Translate

Rabu, 30 Mei 2012

Majelis musyawaroh madrasah tarbiyatunnasyiin

POTRET M3TN
(Majlis Musyawarah Madrasah Tarbiyatun Nasyi’in )

Sebagai penunjang pendidikan di MTN, dan juga upaya pengejawentahan dalam meningkatkan dan mengembangkan bakat serta kreatifitas para siswa/I   agar bisa menyikapi realita yang ada dengan tidak melepaskan kaidah-kaidah hukum yang mereka dapatkan dikelas , maka didirikanlah sebuah organisasi dengan nama M3TN, sebagai wadah latihan sekaligus penyalur aspirasi siswa/I dengan program extra kurikulernya. Sebenarnya keberadaan forum diskusi ( Musyawaroh ) di Madrarsah Tarnasyi sudah berlangsung sejak dulu, seperti Forum diskusi masalah-masalah Fiqih dengan acuan pokok kitab Fath Al Qorib dan Tambahan kitab-kitab yang lain.
Awal mula terbentuknya M3TN dipelopori oleh sdr. Mubarrir dari Ciamis sekitar Tahun 1990-an, dengan kepemimpinan tunggal antara Putra-putri dan hal itu merupakan kendala tersendiri dalam merealisasikan program-programnya. Tapi memang keadaanlah yang memaksa untuk disatukan antara putra putri pada saat itu. Sebab karena minimnya kwantitas siswa siswi yang pada saat itu tidak memungkinkan untuk berdiri sendiri, Baru setelah beberapa tahun seiring dengan berputarnya waktu  dan pula bertambah nya siswa-siswi , serta kurang leluasanya dibawah kepemimpinan tunggal antara putra dan putri. Namun itu tidak bisa secara langusung terealisasikan karena ada kekhawatiran tentang kemandiria dan kurangnya persiapan untuk dipisahkan pada saat itu.
Baru pada tahun 1997 M terbentuklah dua kepemimpinan dibadan M3TN dengan menampilkan duet Sdr. Zaenal Muttaqin sebagai ketua M3TN putra dengan Nihayatul Muna Sebagai ketua M3TN putri. Itulah awal hidup yang baru M3TN dalam menjalani kemandiriannya.
KEBERADAAN M3TN
Keberadaan M3TN memang identik dengan OSIS yang ada disekolah-sekolah umum, namun kegiatan yang ada didalamnya lebih memberikan penambahan pengalaman dan motifasi pada dari OSIS. Dengan mengedepankan prinsip ilmu Amaliyah dan Taqwa Ilahiyah, M3TN eksis dalam mengikuti zaman yang ada, walaupun di selingi dengan pasang surutnga kwalitas dan kwantitas anggotanya.
Dan dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang sulit dan belum ditemukan solusinya, M3TN mengedepankan musyawarah dengan sistim bahtsu yang juga merupakan kegiatan pokok Dep. Pendidikan guna mencari solusi terbaik dan mempermudah penyelesaian dengan tanpa menyalahi prosedur yang ada.
RODA M3TN.
Disamping M3TN sebagai wadah latihan dan penyalur aspirasi para siswa M3TN, juga berperan sebagai wahana kader-kader siswa yang berpotensi tinggi dan profesional dalam rangka menunjang belajar mengajar di Madrasah Tarbiyatun Nasyiin sebab tidak bisa kita ingkari dengan kurangnya siswa yang berpotensi akan menyebabkan turunnya prestasi siswa yang lain yang masih membutuhkan hubungan/bimbingan khusus. Adapun kegiatan yang bersifat menunjang wawasan siswa meliputi diskusi agama, seminar, pertemuan para ro’is dan lain sebagainya adalah merupakan program pokok dari departemen pendidikan M3TN Madrasah  Tarbiyatun Nasi’in ini.
Seiring dengan berjalannya perubahan zaman, makin tampak pesona M3TN dalam menjadi bagian organisasi yang diyayasan Tarbiyatun Nasyi’in ini walaupum toh sebenarnya M3TN cuma sebagai anak dari Madrasah TarbiyatunNasyiin karena organisasi ini memang mutlak dijalankan oleh siswa  sekolah dengan tidak menafikan bimbingan dari pihak Madrasah dan pihak yang lain.
Memang pada awalnya para siswa belum memahami akan fungsi M3TN namun lambat laun mereka semakin mengerti dan memahami keberadaan M3TN beserta program-programnya meskipun sebenarnya masih ada kendala disana-sini, khususnya pada kegiatan musyawarah kubro dan bahtsu masa’il yang diadakan oleh M3TN, mungkin sangat sedikitnya rasa perduli para santri dan kurangnya rasa tanggung jawab sebagai santri yang seyogyanya mampu menjawab tantangan zaman. Padahal kegiatan itu merupakan realisasi pengejawantahan sebuah keilmuan serta pengalaman latih untuk pola fikir dalam mensikapi realita yang ada. Walaupun dari  M3TN yang  menangani masalah musyawarah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengupayakan ketertiban dan keaktifan kegiatan musyawarah, namun hal itu belum bisa mencapai target yang sempuna karena suksesnya memang perlu kesadaran penuh dari masing-masing siswa itu sendiri. padahal dari pihak M3TN manakala mendapatkan kelesuan dari para santri dalam kegiatan musyawarah selalu berusaha untuk membangkitkan gairah lagi, terkadang dengan mengadakan petemuan para ro’is atau dengan memperketat absensi musyawarah, namun semua itu tidak bisa jadi bekas yang abadi. Jalannya organisasi memang penuh aral dan rintangan yang harus dihadapi sehingga maju mundurnya sebuah organisasi tergantung pada kekompakan dan kebesaran hati para anggotanya.
Setelah mengarungi perjalanan hidup yang cukup panjang, akhirnya M3TN mampu menunjukan kemandiriannya. Terbukti dengan tidak jarangnya M3TN mendapatkan undangan-undangan yang bersifat akbar yang diselenggarakan seperti bahtsu masa’iI dan lainnya, dan juga adanya program baru yang diinstrusikan oleh oleh Madrasah pada tahun 2003 untuk dijalankan sepenuhnya oleh M3TN yang berupa “forum musyawarah fath Al qorib” yang memakai sistim klasik dengan pembahasan dasar redaksi fath Alqorib yang dikupas baik segi lafadz (nahwu,shorof) maupum murod (fiqhiyah), yang pesertanya dibagi menjadi dua komisi dan diikuti oleh kelas V Ibtida’ sampai kelas III tsanawiyah, dengan sistem memakai moderator, notulen, penyaji dan dibawah pengamatan team perumus.
Dan Alhamdulillah program tersebut berjalan dengan lancar berkat kekompakan anggotanya dan keharmonisan dari semua pihak yang terkait. Yang mana musyawarah ” fath Al qorib” juga merupakan bentuk realisasi dari program departemen pendidikan M3TN, dan pada tahun 2003 pula M3TN mendapatkan fasilitas dari Madrasah berupa kantor serta seperakat komputer yang layak yang dialokasikan dilantai III gedung Madrasah Tarbiyautnnasyi’in, yang mana acara peresmian kantor tersebut dibuka sendiri oleh sang ketua Mas Udin (ketua M3TN pada saat itu) serta dihadiri sebagian  dari anggota M3TN.
Dan ini juga merupakan bukti kesiapan kemapanan M3TN dalam menapaklitasi hari-hari selanjutnya yang  penuh dengan tantangan yang tentunya lebih menantang, Kadang kita kurang cukup puas dengan apa yang telah kita capai, kadang pula kita sudah cukup bangga dengan apa yang kita dapatkan Tapi ingatlah ! Semua ada pertangagung jawabannya dan tidak ada alasan untuk tidak bersyukur atas semua HidayahNya” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar